DIORAMA – Karena Sejarah Adalah Fiksi

DIORAMA – Karena Sejarah Adalah Fiksi

DIORAMA - Karena Sejarah Adalah Fiksi

DIORAMA merupakan proyek yang digagas melalui program AKUMASSA-Diorama yang berfokus dalam meneliti artefak-artefak sejarah di Indonesia yang merupakan representasi dari kekuasaan, dengan menggunakan pendekatan seni visual dan media. Melalui polemik kuasa, artefak-artefak tersebut tercipta dan menjadi celah bagi spektator untuk memberi perbendaharaan alternatif pada peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dan masa kini. Artefak-artefak tersebut dibaca dengan aksi performatif yang dilakukan oleh warga sebagai salah satu pendekatan untuk menemui narasi yang dibuat oleh negara. Sehingga terciptalah jembatan atas keberjarakan hubungan itu melalui produksi visual dan media sebagai narasi alternatif yang menggunakan perspektif warga.

Pameran DIORAMA: Karena Sejarah Adalah Fiksi yang dihelat pada tanggal 17-27 November 2016 di Lobby Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem ini memilih diorama-diorama Monumen Nasional, Jakarta sebagai unit obyek penelitian kali ini. Selain letaknya yang berada di Ibukota Jakarta, diorama-diorama Monumen Nasional merupakan representasi kuasa sebuah negara dalam menarasikan sejarah. Dalam hal ini, sebuah peristiwa bisa dimunculkan atau justru dihilangkan dalam representasi sejarah tersebut. Pada proses pembuatannya, diorama-diorama Monumen Nasional mengalami dua fase kepemimpinan, yaitu Orde Lama dan Orde Baru. Keduanya saling memasukkan narasi-narasi sejarah yang selalu tertutur secara visual hingga saat ini. Pameran ini mengangkat tema Karena Sejarah Adalah Fiksi sebagai sebuah refleksi dalam merespon sejarah yang dapat dibaca dalam konteks hari ini. Di tengah kontestasi kepentingan serta kuasa yang mengikutinya, pameran DIORAMA ini menjadi cara alternatif membaca sejarah melalui proses serta aksi yang kreatif. Oleh karenanya, produksi wacana sejarah alternatif hingga saat ini masih terus dibuat. Terutama mengingat sejarah sebetulnya adalah kisah yang dituturkan oleh kuasa sehingga ia pun dapat dibaca sebagai sebuah fiksi.

Pameran ini dikuratori oleh Otty Widasari; seniman, sutradara, pegiat media, salah satu pendiri Forum Lenteng, dan Direktur Program Pemberdayaan Media Berbasis Komunitas (AKUMASSA) Forum Lenteng. Adapun partisipan dalam pameran ini adalah Albert Rahman Putra, Alifah Melisa, Andreas Meiki Sulistiyanto, Anggraeni Dwi Widhiasih, Dhuha Ramadhani, Ika Yuliana Nasution, Pingkan Persitya Polla, Ragil Dwi Putra, Rayhan Pratama, Ryani Sisca, Yonri Revolt.

diorama.id

Year
2016

Project

 

 

 

X