Inisiasi Platform Candikala – Proyek Rekontekstualisasi Peninggalan Nusantara Masa Klasik (Hindu-Buddha)

Inisiasi Platform Candikala – Proyek Rekontekstualisasi Peninggalan Nusantara Masa Klasik (Hindu-Buddha)

Tahun ini, Milisifilem Collective – Forum Lenteng menginisiasi @candikala.id, sebuah inisiatif jelajah masa lalu kultur visual dalam dimensi sejarah, sosio-politik regional dari artefak arkeologis candi. Di tahun 2021 ini, Milisifilem Collective berencana memproduksi tiga film dokumenter panjang tentang Candi Prambanan, Candi Batujaya, dan Candi Panataran.

Berdasarkan penelitian para akademisi, candi adalah bangunan yang dibangun dengan sistem falsafah yang paling komprehensif. Pembangunannya dipengaruhi dan memengaruhi susunan masyarakat sekitar, mitologi, ekspresi artistik, konstelasi alam, geopolitik dan kejadian sezaman yang membekas dalam memori kolektif bangsa Indonesia. Komposisi aspek yang ada di dalam candi tersebutlah yang perlu diekstraksi, selain menjadi pengetahuan sejarah, tapi juga nilai-nilai universal dan strategi menavigasikan hari ini dan masa depan. Rekontekstualisasi nilai dan falsafah nenek moyang ini bukan dalam artian kembali pada yang tradisional, akan tetapi menjadi unsur penting dalam menyinergiskan paradigma modern dengan kearifan lokal yang dirasa masih relevan dengan realita hari ini. Medium yang paling tepat untuk rekontekstualisasi ini adalah film.

Film sebagai medium audiovisual memiliki potensi untuk merayu massa untuk berefleksi. Apalagi jika melihat kebutuhan menonton dan kefasihan masyarakat dalam mengapresiasi film hari ini. Ia dapat mempertemukan gagasan masa lalu dalam kerangka pemikiran modern, khususnya dalam film bergenre essay film atau film esai. Film esai telah digunakan sejak periode awal sinema untuk mengkomunikasikan gagasan yang “kompleks” ke dalam bahasa sinema yang spekulatif, menawan, dan pada akhirnya ikut menyulut perubahan sosial. Genre ini digunakan oleh para sineas dan aktivis kebudayaan di seluruh dunia untuk membahas tema anti perang, anti rasisme, kesetaraan gender, dan toleransi beragama. Bukan tidak mungkin menjadikan film esai candi ini berbicara secara global mengenai apa yang perlu kita perbaiki dan perjuangkan sebagai warga dunia.

Untuk memulai menjelajah ke masa lalu, sejak bulan April 2021, Milisifilem Collective mulai membaca buku-buku yang berkaitan dengan arkelogi dan candi. Kegiatan membaca mandiri tersebut dilanjutkan dengan kuliah umum yang mendatangkan Prof. Dr. Agus Aris Munandar dan Dr. Ninny Susanti Tedjowasono dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan Drs. Bambang Budi Utomo dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sebagai pengajarnya. Berdasarkan dari pengayaan literatur dan pemaparan dari para ahli, tim candikala mulai riset lapangan untuk menjelajahi masa lalu.

Riset lapangan dimulai pada Juni 2021, diawali oleh kunjungan tim candikala ke Yogyakarta dan Jawa Tengah. Situs-situs yang dikunjungi di Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo, Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Sojiwan, Candi Plaosan Lor, Candi Sewu, Candi Barong, Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Gatutkaca, Candi Dwarawati, Candi Dieng, dan Situs Liyangan. Kemudian tim candikala melakukan perjalanan ke Jawa Barat dan mengunjungi Situs Batujaya.

Perjalanan riset lapangan yang kedua diadakan di bulan Juli 2021. Di riset ini, tim candikala mengunjungi candi-candi di Jawa Timur. Situs-situs yang dikunjungi adalah Gapura Bajang Batu, Candi Tikus, Museum Trowulan, Candi Brahu, Candi Jawi, Candi Belahan, Candi Gununggangsir, Gapura Wringin Lawang, Candi Cungkup, Petirtaan Jolotundo, Candi Badhut, Candi Singosari, Candi Jajaghu, Candi Kidal, Candi Naga, Candi Panataran, Candi Sawentar, dan Candi Rimbi.

Kegiatan pengambilan gambar di situs Prambanan, Batujaya, dan Panataran dilakukan selama bulan Agustus hingga Oktober 2021.

Tahun
2021

Jakarta, Karawang, D.I. Yogyakarta, Magelang, Karanganyar, Blitar, Kediri, Malang, Mojokerto, Indonesia

X