PERFORM – Ilmin Museum of Art, Seoul, Korea Selatan

PERFORM – Ilmin Museum of Art, Seoul, Korea Selatan

Pada tanggal 12 hingga 16 Desember 2018, 69 Performance Club yang diwakili oleh Otty Widasari, Pingkan Polla, dan Prashasti Wilujeng Putri berkesempatan untuk mengunjungi Ilmin Museum of Art, Seoul, Korea Selatan untuk memenuhi undangan dalam program “PERFORM”, sebuah program tahunan Ilmin Museum of Art yang memamerkan karya seni performans bersamaan dengan forum diskusi mengenai seni performans. 69 Performance Club terlibat dalam forum diskusi di panel “Media Performance.” Dalam panel diskusi yang diselengarakan pada tanggal 13 Desember 2018 ini, Otty Widasari membacakan esainya mengenai kronologi seni performans di Indonesia, Forum Lenteng, Akumassa, dan 69 Performance Club. Ia didampingi oleh Prashasti Wilujeng Putri serta Mi Seok dari Ilmin Museum of Art selaku pengalih bahasa. Pada hari yang sama juga terdapat panel lainnya, sayangnya panel tersebut hanya menggunakan Bahasa Korea sehingga kami tidak dapat mengikuti diskusinya.

Performans Otty Widasari yang berjudul “Oh Parmitu (The Supper)” berlangsung pada keesokan harinya, 14 Desember 2018. Pada performance tersebut, Otty mencoba untuk bermain dengan ambang batas kesadarannya sendiri. Otty menggunakan sebotol wine yang diminum perlahan hingga habis, metronome, sumpit kayu, serta siaran langsung YouTube sebagai mediumnya. Performans berjalan dengan sangat intens. Pada hari yang sama juga Prashasti Wilujeng Putri menampilkan karya seni performansnya yang berjudul “Kode Baik (Good Code).” Dalam performans tersebut ia melakukan kompetisi silat bersama dengan figur yang ada dalam Instagram Live. Skor dilihat dari berapa banyak love yang diberikan oleh penonton Instagram Live dan penonton yang ada di ruangan tersebut dengan menekan bel yang tersambung dengan papan skor. Penonton tampak antusias berkontribusi dikarenakan performans ini bersifat interaktif.

Pingkan Polla menampilkan karya seni performans pada keesokan harinya, 15 Desember 2018. Karya yang berjudul “The Three Percuss” mencoba untuk menggambarkan batasan antara menari dan tarian yang dibatasi oleh ruang Instagram Live. Selama 25 menit, ia melakukan gerakan tarian dengan selendang di tangan yang terhubung dengan troli. Dalam troli tersebut, terdapat kamera telepon genggam yang merekam publik dalam ruangan tersebut dan disiarkan melalui Instagram Live. Setelah performans usai, ketiganya berkesempatan untuk bercengkrama sejenak bersama kawan-kawan dari Ilmin Museum of Art. Mereka adalah Haesun Chung, Seungwan, Do Yeon, dan Juhyun Cho yang menjadi kurator di Ilmin Museum of Art. Pembicaraan yang berkembang mengarah pada aktivitas Forum Lenteng dan obrolan lainnya yang masih berkaitan dengan paparan Otty dan Asti mengenai Forum Lenteng dan 69 Performance Club dalam diskusi panel sebelumnya. Pertemuan itu menutup kunjungan ketiganya ke Ilmin Museum of Art dan Seoul karena keesokan harinya mereka harus kembai ke Jakarta.

 

Tahun
2018

Seoul, Korea Selatan

X