Proyek “Montage: Found Objects”

Proyek “Montage: Found Objects”

Ruang privat menyimpan berbagai artefak kultural tiap-tiap orang yang tinggal di dalamnya. Berbagai artefak itu menyimpan sejarah personal dari orang-orang yang memilikinya, yang tentunya punya relasi sosial merujuk pada perjalanan artefak atau benda-benda itu sebelumnya. Potensi arkeologis, antropologis dan sosiologis pada benda-benda keseharian yang personal itu dapat menjadi ‘bahasa visual’ dalam eksperimentasi persoalan kekinian. 

Pada proyek seni ini, para partisipan diajak untuk menyusun ulang benda-benda maupun artefak temuan di ruang-ruang privatnya, dengan interpretasi personal yang tentunya bisa sangat luas. Ia dapat disusun ulang, dikombinasikan ataupun diintervensi secara personal menjadi susunan dengan makna baru. Susunan-susunan itu dibingkai dalam rekaman fotografi, yang secara utuh dilihat sebagai satu kesatuan komposisi yang tidak terpisah. Susunan benda dan artefak itu menjadi karya fotografi benda-benda, yang secara bebas dapat dilihat sebagai karya fotografi ataupun objek temuan yang dibekukan dalam medium dua dimensi.

Tentu saja praktik-praktik seni dengan objek temuan ini bukan hal yang baru. Namun, proyek seni Montage: Found Objects memberi ruang kepada para partisipan untuk merelasikan kembali hubungan personalnya dengan benda-benda dan artefaknya, sebagai refleksi terhadap situasi penjarakkan sosial yang diberlakukan saat ini. Proyek ini melihat secara kritis bagaimana tiap-tiap individu punya ruang-ruang ‘terlupakan’, yang pada hakikatnya punya hubungan yang sangat erat bagaimana situasi sosial kita berubah dan bergerak hingga saat ini.

Ada sebanyak 95 karya telah dipresentasikan di akun Instagram @milisifilem dari para partisipan yakni Ahmad Humaidi (Lombok, NTB), Alifah Melisa (Jakarta), Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Dhanurendra Pandji (Jakarta), Dhuha Ramadhani (Jakarta), I Gde Mika (Jakarta), Luthfan Nur Rochman (Jakarta), Maria Deandra (Jakarta), Niskala H. Utami (Jakarta), Raras Umaratih (Berlin/Jakarta), Robby Ocktavian (Samarinda), Syahrullah (Samarinda), Taufiqurrahman (Palu/Jakarta), Theo Nugraha (Samarinda), Wahyu Budiman Dasta (Jakarta), dan Yonri Revolt (Timika, Papua).

Tahun
2020

Instagram, Indonesia

X