Setelah kunjungan dari tim Urban.Koop dan Universitas Aberdeen ke Kalibata Pulo untuk kegiatan placemaking (Juni 2024), tim “Futures of Listening: Water Knowledge from Two Cities” melakukan kunjungan ke Turki pada Mei 2025. Dalam metode “crossbreeding” dan transdisipliner yang ditawarkan proyek ini, Forum Lenteng mempunyai peran untuk menggunakan filem sebagai metode untuk membingkai pengetahuan air masyarakat lokal. Şahintepe, Istanbul, menjadi lokasi di mana proyek ini dilangsungkan oleh Urban.koop, yang masyarakatnya menghadapi resiko kehilangan tempat tinggal karena rencana pembangunan proyek masif, Kanal Istanbul, sebuah jalur air buatan yang akan menghubungkan Laut Hitam dan Laut Marmara. Berbagai metode kerjasama dengan masyarakat Sahintepe, juga kunjungan ke situs-situs warisan air yang dipandu oleh Urban.koop dan mendengarkan bunyi lokasi, keseharian maupun peristiwa, menjadi rangkaian kegiatan tim Forum Lenteng di Istanbul. Warisan Air Istanbul Pengetahuan air di Turki, yang mempunyai sejarah panjang dari masa Byzantine dan Ottoman, tidak terlepas dari infrastruktur-infrastruktur dan budaya yang ditinggalkannya. Kunjungan ke situs-situs tersebut menjadi sangat penting untuk melihat kompleksitas relasi warga dan air. Situs-situs tersebut diantaranya adalah bendungan di hutan Belgrad dan jembatan saluran air Maglova, yang kedua nya bagian dari sistem pasokan air Kırkçeşme yang berumur lebih dari 400 tahun, untuk lebih dari 300 pancuran untuk keperluan air minum. Salah satu “drinking fountain” ini yang dikunjungi adalah German Fountain, pemberian Kaisar Jerman Wilhelm II. Komunitas Sahintepe Menghadapi pembangunan masif, sejumlah masyarakat Sahintepe mengorganisasikan diri mereka melalui Kelompok Solidaritas Sahintepe, yang diprakarsai oleh 2 aktivis dan filmmaker muda. Dibantu oleh kelompok tersebut dan Urban.koop, Forum Lenteng bekerja sama erat dengan masyarakat setempat untuk melakukan wawancara, perekaman bunyi, dan juga mengenal lokasi secara mendalam. Piknik dan bermalam di rumah warga melengkapi kegiatan tersebut. Dalam pendekatan Forum Lenteng, menjalin persahabatan, merupakan pintu masuk untuk mengetahui masalah sosial politik yang tidak hanya dilihat sebagai “isu”. Filem sebagai metode tentu tidak hanya tentang pembuatan, tetapi juga meliputi pengetahuan dari metode presentasi dan relasi lokasi. Dua pemutaran diselenggarakan di Sahintepe Community Center, yang pertama yaitu film Frenzy (2015) yang berlokasi di Sahintepe, menghadirkan sutradara Elmin Alper dan mengunjungi kembali titik-titik pengambilan gambar. Forum Lenteng juga memutarkan tiga filem berbasis wawancara dari Kalibata Pulo dengan tema: (1) religiusitas, “Akar Jariyah” oleh Van Luber Parensen dan Ananta Wijayarana, (2) memori lokasi “Jejak, Empang” oleh Dyah Nindyasari” dan (3) memori banjir, “Menempati Tempatnya” oleh Helmi Yusron. Ketiga filem tersebut disambut dengan penuh keingintahuan oleh warga Sahintepe dan menimbulkan rasa solidaritas. Membangun hubungan melalui air Hubungan yang hadir melalui air tidak berhenti di Sahintepe, beberapa kunjungan ke organisasi seni maupun pemerintahan yang juga menyadari air sebagai salah satu urgensinya juga menjadi rangkaian kegiatan. Diantaranya adalah kunjungan ke SALT, yang mengangkat tema “Water Assemblies” salam sebuah platform untuk penelitian dan kolaborasi transdisipliner, dan juga Marmara Municipalities Union, asosiasi pemerintahan lokal untuk kota-kota yang juga mengalami dampak dari kontaminasi Laut Marmara. Futures of Listening: Suk-Jun Kim (University of Aberdeen), Christina Ballico (University of Aberdeen), David Haro (University of Aberdeen), Forum Lenteng – Jakarta, dan Urban.Koop – Istanbul, didukung oleh British Academy dan University of Aberdeen. Tahun Lokasi
2025
Istanbul, Turki
Futures of Listening: Water Knowledge from Two Cities – Istanbul
