Performance Art
Menghadirkan hal yang performative dalam sebuah performance art adalah keharusan yang tak bisa terbantahkan. Dalam seni video, hal sama juga terjadi, yaitu menghadirkan hal yang ‘representative’ dalam medium video adalah keniscayaan medium itu sendiri. Bagaimana dua hal ini hadir secara bersamaan? Sebuah karya video yang performatif atau sebuah karya performance yang ‘representasi’. Dua medium seni itu berangkat dari latar yang sama, yaitu kritisisme, dimana kedua medium menyasar status quo medium-medium seni sebelumnya sekaligus menjadi isu sosial politik dan kebudayaan sebagai roh kehadirannya. Pada edisi VIII 69 Performance Club, partisipan diajak untuk berkesperimentasi atas kedua medium ini, menjadi karya video performance yang tidak saling terpisah antara satu medium dengan medium lainnya. Partisipan yang terlibat pada edisi ke-8; Abi Rama, Hanif Alghifary, Hauritsa, Prashasti W. Putri, Ragil Dwi Putra, Rambo, Reza Afisina, dan SMTRGLR. Pertunjukan berlangsung pada 9 Oktober 2016 di Gudang Sarinah Ekosistem.
www.69performance.club
Year
2016
69 Performance club