Pekan Seni Media 2017: Arus Balik DImensi Teknologi dalam Seni

Pekan Seni Media 2017: Arus Balik DImensi Teknologi dalam Seni

Pekan Seni Media 2017: Arus Balik Dimensi Teknologi dalam Seni

 

Pekan Seni Media merupakan program kesenian yang diinisiasi oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Forum Lenteng. Program ini terbagi menjadi beberapa kegiatan yang meliputi Sosialisasi Seni Media, Pameran Seni Media 2017 “Arus Balik Dimensi Teknologi dalam Seni”, Simposium Nasional Seni Media 2017, Presentasi Khusus Transmediale dan CTM Festival, Lokakarya Seni Media, Tur Edukasi Seni Media, Pertunjukan “Semelah” oleh The Wayang Bocor, Pertunjukan Multimedia oleh Julian Abraham “Togar” dan Reza Afisina “Asung” serta Pembangunan dan Pengembangan Platform Database Seni Media Indonesia (senimedia.id) oleh Forum Lenteng. Rangkaian acara ini dikuratori oleh Hafiz Rancajale dengan Asisten Kurator Andang Kelana dan Mahardika Yudha. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang cukup pesat, serta aktivitas pemuda dan seniman yang bekerja kolektif melalui komunitas-komunitas di Pekanbaru menjadi salah satu alasan kota ini kemudian dipilih sebagai tuan rumah Pekan Seni Media 2017 guna menggali potensi-potensinya untuk dioptimalkan. Forum Lenteng dalam hal ini bekerja sama dengan Siku Keluang sebagai komunitas mitra lokal.

Program Sosialiasi Seni Media berlangsung pada 24 Maret 2017 di Rumata Makassar, 4 April 2017 di Institut Seni Indonesia Padang Panjang – Sumatera Barat, pada 12 April 2017 di Samarinda – Kalimantan Timur, pada 15 April 2017 di Taman Budaya Palu, dan pada 8 April 2017 di Taman Budaya Medan.

Pekan Seni Media 2017 berlangsung pada tanggal 9 – 14 Juli 2017 di sejumlah lokasi di Pekanbaru. Pada rentang waktu yang sama pula dilangsungkan Pameran Seni Media 2017 di Akademi Kesenian Melayu Riau, Pekanbaru. Pameran ini menghadirkan karya-karya seni media dari 25 seniman dan 4 kolektif seniman yang berasal dari berbagai kota di Indonesia yaitu Tintin Wulia (Bali/Brisbane), Otty Widasari (Jakarta), Prilla Tania (Bandung), Tita Salina (Jakarta), Reza Afisina (Jakarta), Ari Dina Krestiawan (Jakarta), Bandu Darmawan (Bandung), Krisna Murti (Jakarta), Anton Ismael ( Jakarta), Agan Harahap ( Yogyakarta), Bagus Pandega (Bandung), Woto Wibowo (Yogyakarta), Duto Hardono (Bandung), Julian Abraham ( Yogyakarta/Medan), Ade Darmawan (Jakarta), Narpati Awangga (Jakarta), Gelar Agryano Soemantri (Jakarta), Abi Rama (Jakarta), Ricky Janitra (Jakarta), Beng Rahadian (Jakarta), Reza ‘Azer’ Mustar (Jakarta), Heri Budiman (Pekanbaru), Furqon Lulus Wargi (Pekanbaru),  House of Natural Fiber – HONF (Yogyakarta), Lifepatch (Yogyakarta), Serrum (Jakarta), Riyan Riyadi ‘The Popo’ (Jakarta), Marishka Soekarna (Jakarta), Kelas Pagi.

Tur Edukasi yang dipandu oleh Asisten Kurator, Andang Kelana dan Mahardika Yudha, dilaksanakan pada 12 – 14 Juli 2017. Tur ini dilakukan sebanyak 6 kali dengan melibatkan 6 kelompok pelajar, masing-masing dari SMK Muhammadiyah II jurusan Multimedia, SMAN 8 Pekanbaru, SMA Muhammadiyah I, SMAN 1 Pekanbaru, SMA Al Azhar Syifa Budi II Pekanbaru dan SMK Labor.

Pelibatan pelajar juga berlangsung pada pelaksanaan Lokakarya Seni Media yang berlangsung di SMK Labor, Pekanbaru. Lokakarya pertama yang merupakan lokakarya pembuatan komik berlangsung pada tanggal 11 – 12 Juli 2017 dipandu oleh Reza Mustar “Komikazer”. Lokakarya selanjutnya ialah lokakarya pembuatan 8-bit mixtape yang berlangsung selama tiga hari yaitu 12 – 14 Juli 2017. Lokakarya ini dipandu oleh kelima seniman anggota kolektif Lifepatch, yaitu Budi Prakosa, Andreas Siagian, Adhari Donora, Ferial Afiff dan Dholy Husada.

Simposium Nasional Seni Media Indonesia  digelar selama dua hari, yaitu 10 – 11 Juli 2017, serta terbagi ke dalam empat panel dan pidato Pembicara Kunci dari Dr. Restu Gunawan, M.Hum. Panel 1 simposium yang bertema “Antarmuka (Interface) Teknologi Media dan Seni Media di Indonesia” menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr. Edwin Jurriëns, Hendro Wiyanto, dan Krisna Murti serta moderator Irma Chantily. Panel 2 yang bertema “Teknologi Media Sebagai Media Perubahan Sosial” menghadirkan Hikmat Budiman, Andreas Siagian, dan Otty Widasari sebagai pembicara dengan Manshur Zikri sebagai moderator. Panel 3 yang bertema “Penyandian (Encoding) Kultur Software dan Hardware Teknologi Media di Masyarakat” dihadiri oleh Benny Wicaksono, Adityo Pratomo, dan Mahardika Yudha sebagai pembicara dengan Manshur Zikri sebagai moderator. Panel 4 yang mengundang Ade Darmawan, Dave Lumenta, dan Manshur Zikri sebagai pembicara serta Irma Chantily sebagai moderator bertema “Pengawasandian (Decoding) Seni Media Indonesia”. Pada setiap harinya terdapat sesi pembacaan risalah yang kemudian diikuti dengan sesi diskusi yang lebih cair. Selain itu, pada simposium ini, situs web senimedia.id juga diluncurkan secara resmi oleh Hafiz Rancajale. Situs ini dikelola dan dikembangkan oleh Forum Lenteng dengan dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil pembicaraan simposium ini rencananya akan diterbitkan ke dalam sebuah buku.

Presentasi Khusus dari Transmediale dan CTM Festival yang dilaksanakan di Teater Terbuka, kompleks Taman Budaya Provinsi Riau. Presentasi Khusus ini didukung oleh Goethe Institute dan diisi oleh Afra Suci Ramadhan, Rizki Lazuardi, dan The Youngrrr (Dyantini Adeline & Yovista Ahtajida).

Terdapat pula Pertunjukan “Semelah (God Bliss)” oleh The Wayang Bocor yang digelar selama 2 malam pada 11 juli 2017 dan 12 Juli 2017 di Ruang Pertunjukan Anjung Seni Idrus Tintin, Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji.

Sebagai penutup dilaksanakan kolaborasi antara Julian Abraham “Togar” dengan seniman performans, Reza Afisina “Asung” untuk menampilkan sebuah Pertunjukan Multimedia. Pertunjukan yang bereksperimentasi menggunakan cahaya dan bunyi ini dilaksanakan di ruang pertunjukan Anjung Seni Idrus Tintin pada 14 Juli 2017.

 

 

 

Year
2017

senimedia

Pekanbaru

 

 

 

X