ARKIPEL homoludens – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival

ARKIPEL homoludens – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival

Pada tanggal 8 s.d. 16 Agustus 2018 lalu untuk keenam kalinya Forum Lenteng menyelenggarakan ARKIPEL. Tahun ini ARKIPEL mengangkat tema homoludens. Terinspirasi dari sebuah buku berjudul sama karya Johan Huizinga (19xx). Tidak kurang dari 1.400 filem dari 80 negara didaftarkan. Dari seluruh program, total ada 82 filem yang diputarkan selama festival berlangsung.

Beberapa program yang menjadi sorotan di ARKIPEL homoludens di antaranya adalah Forum Festival: terdiri dari lima panel yang membahas isu-isu terkini sinema, Pameran Kultursinema #5: Gelora Purnaraga, Candrawala yang menyajikan enam filem terkurasi dan dianggap mampu memperlihatkan lanskap sinema Indonesia hari ini, Focus on Kidlat Tahimik yang disajikan oleh Merv Espina (Filipina) melalui tiga program, dan Penayangan Perdana Proyek FIlem Hitam-Putih oleh Milisifilem.

Setelah melalui diskusi di antara empat juri—Hafiz Rancajale (Indonesia), Dave Lumenta (Indonesia), Azar Mahmoudian (Iran), dan Ronny Agustinus (Indonesia)—akhirnya dicapai kesepakatan untuk memberikan Jury Award kepada A Room With a Coconut View dan Open Skylight, Peransi Award kepada De Madrugada, dan ARKIPEL Award kepada The Fly Misery of Quame Nyantakyi. Forum Lenteng Award, yang dipilih oleh anggota Forum Lenteng, diberikan kepada Rimba Kini—salah satu filem terkurasi di Candrawala.

Seiring dengan situasi sosial, politik, dan budaya saat ini, homoludens dihadirkan kembali sebagai upaya pembacaan atas situasi ketika era digital memungkinkan performativitas baru bagi tubuh—tidak hanya soal kebangkitan baru dari keterampilan terhadap alat, misalnya kepiawaian atas software, tetapi juga menarik fungsi tubuh kembali pada sesuatu yang purba, yakni menjadi “performatif” dan “spontan—yang paling manusiawi dalam melihat dan membingkai: kebermainan. Hal yang membawa kita pada hal yang paling hakiki dari kita, yaitu: kemanusiaan.

Year
2018

Jakarta, Indonesia

X