Kinematek Singkawang: Sejarah Kecil Sinema Indonesia

Kinematek Singkawang: Sejarah Kecil Sinema Indonesia

Sejak 25 Juli 2019, Mahardika Yudha menjadi salah satu partisipan program Seniman Mengajar 2019 dan melakukan penelitian kecil yang berlangsung selama durasi kurang lebih 43 hari. Penelitian kecil ini mencoba melihat bagaimana perkembangan filem-filem cerita fiksi komersil lokal berkembang di Kalimantan Barat, terutama Pontianak, Singkawang, Bengkayang, dan Sambas. Kinematek Singkawang mencoba mengumpulkan, mendata, dan melihat kembali; arsip, dokumentasi, serta narasi-narasi kecil yang berkembang di seputar produksi, distribusi, dan kultur sinema yang terbentuk dari perkembangan filem-filem cerita fiksi komersil lokal di Kalimantan Barat rentang 2010-2019. Berangkat dari usaha pengumpulan data dan informasi itulah, projek ini mencoba merentangkan kartografi bagaimana hubungan antara sinema dengan masyarakat; ketegangan yang terjadi antara, yang disebut sebagai estetika sinema lokal, nasional, regional, maupun global; bagaimana posisi estetika sinema lokal ini di tengah-tengah dominasi narasi besar estetika sinema nasional, regional, maupun global; bagaimana peran dan kerja sinema di dalam mengkonstruksi persepsi, perspektif, maupun kultur; bagaimana citraan-citraan yang diserap dari kultur menonton telah bereproduksi menjadi citraan-citraan baru; bagaimana pula sistem kerja citraan-citraan baru tersebut mempengaruhi masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari; serta bagaimana kultur do-it-yourself dalam membangun infrastruktur sinema di Kalimantan Barat telah menjadi semacam keseharian bagi pembuat filem di wilayah tersebut.

Selama 28 Agustus–3 September 2019, Mahardika Yudha menyelenggarakan semacam simulasi dari projek Kinematek Singkawang dalam bentuk presentasi pameran arsip serta program publik; Pekan Filem yang memutar filem-filem yang memiliki hubungan estetika dengan sinema Kalimantan Barat sejak tahun 1935, serta program bincang-bincang Hikayat Gambar Bergerak yang mengundang beberapa praktisi sinema dan seni di Singkawang untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan di dalam membaca kultur produksi gambar bergerak. Semua program ini diselenggarakan di Pusat Niaga NHP, Singkawang. Simulasi ini merupakan presentasi awal dari projek berkelanjutan Sinematek Singkawang yang akan dikerjakannya selama satu tahun mendatang.

Projek Kinematek Singkawang merupakan kelanjutan dari projek penelitian Sejarah Kecil Sinema Indonesia yang telah dilakukannya bersama Forum Lenteng sejak tahun 2016. Projek penelitian tersebut mencoba mengumpulkan, mencatat, dan melihat kembali narasi-narasi kecil di luar narasi besar sejarah sinema Indonesia —yang selama ini didominasi oleh penulisan sejarah sinema di Jawa— yang tumbuh dan berkembang sejak tahun 1896. Usaha melihat kembali narasi-narasi kecil sebagai sebuah alternatif dalam melihat dan menuliskan sejarah sinema menjadi salah satu usaha untuk membuka kemungkinan lain dalam menerjemahkan fungsi serta hubungan sinema dengan perkembangan kultur di masyarakat. Bagaimana proses ulang alik produksi pengetahuan terus berlangsung dan menciptakan berbagai femonena sosial dan kultural yang terjadi hingga sekarang.

Tahun
2019

Singkawang, Indonesia

X