Pada 14-31 Oktober 2018, Prashasti Wilujeng Putri and Ragil Dwi Putra ikut dalam residensi dalam proyek seni Lapuak-Lapuak Dikajangi #2 – Silek yang dihelat oleh Komunitas Gubuak Kopi di Kota Solok, Sumatera Barat. Lapuak-Lapuak Dikajangi adalah sebuah perhelatan dari kegiatan studi pelestarian tradisi melalui platform multimedia. Pada tahun ini, Lapuak-Lapuak Dikajangi mengambil tema “Silek”. Ragil, Prashasti, dan tujuh seniman lainnya diharapkan untuk berkolaborasi membicarakan silek dengan pembacaan yang lebih baru, dengan pemahaman dalam konteks kekinian, dan meresponsnya dengan berbagai macam medium. Selama melakukan residensi, Ragil dan Prashasti berdiskusi dengan beberapa budayawan Sumatera Barat, seniman, guru silek, dan akademisi untuk memahami lebih dalam tentang silek, khususnya Silek Minang. Ragil dan Prashasti juga mengunjungi beberapa sasaran (perguruan) silek di beberapa daerah di sekitar Kota Solok untuk melihat langsung praktik silek di masa sekarang ini. Di tengah-tengah residensi, Ragil dan Prashasti juga diminta untuk berpartisipasi dalam Ota Kadai, sebuah acara diskusi dwimingguan yang dikelola oleh Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Padang. Pada diskusi tersebut, mereka membicarakan proses studi seni performans di 69 Performance Club, dan perkembangan seni performans di Jakarta dan Padang dewasa ini. Selain itu, mereka juga memberikan lokakarya seni performans kepada Untempang Club, kelompok belajar multimedia yang digagas oleh Gubuak Kopi, dengan enam orang anggota dari SMA Negeri 1 Solok. Karya mereka akan dipresentasikan pada 1-4 November 2018 di Sanggar Kegiatan Belajar Kota Solok. Tahun Solok, West Sumatera, Indonesia
2018
Residensi di Lapuak-Lapuak Dikajangi #2 – Silek