“Hide the ideas, but so that people find them. The most important will be the most hidden.” Robert Bresson, Notes On The Cinematographer. Membicarakan Robert Bresson, mau tidak mau kita membicarakan evolusi bentuk estetika sinema yang diusungnya, dan kemudian mempengaruhi perkembangan bahasa sinema dunia, tidak hanya di Prancis saja. Selama karir penyutradaraanya yang berlangsung empat dekade, Robert Bresson telah meletakan fondasi kokoh tentang apa itu sinema, sebagai bentuk medium seni yang mandiri dan tidak terkait langsung dengan bentuk medium lain seperti lukisan, teater dan musik. Baginya, kamera sangat mungkin untuk mengungkapkan kebenaran, yang sifatnya tidaklah berupa peniruan, baik itu peniruan terhadap konstruksi medium seni lain, juga kenyataan yang dialami sehari-hari. Visi Robert Bresson terhadap sinema terlihat tidak hanya dalam filem-filem yang dibuatnya, tapi juga dalam teks yang ditulis olehnya sendiri, wawancara dan beberapa kajian yang membicarakan filem-filem tersebut. Berdasar dari sumber ini, maka Forum Lenteng akan menyelenggarakan Senin Sinema Dunia #12: Robert Bresson yang akan berlangsung dari tanggal 8 Oktober hingga 26 November 2018. Akan ada delapan filem yang ditayangkan, yang dipilih dari tiga belas karya filem panjangnya. Pemilihan delapan filem ini terkait dengan evolusi estetika yang terjadi dalam filem-filem Robert Bresson sendiri, yang menampilkan baik karya-karyanya yang kanonik juga karya-karyanya yang tidak banyak diperbincangkan. Kedelapan filem tersebut adalah: *Catatan Year Jakarta, Indonesia
Semua filem akan diputarkan dengan terjemahan Bahasa Indonesia
2018
Senin Sinema Dunia #12: Sinema Robert Bresson