Bertemakan “Kisah”, Indonesia Contemporary Art and Design (ICAD) yang kesembilan digelar di grandkemang Hotel tahun ini menampilkan karya-karya yang lebih personal dari 50 pelaku kreatif tanah air. Karya-karya yang ditampilkan berupa rekam jejak seniman dalam kurun waktu tertentu, juga kisah mengenai sebuah peristiwa atau buah pikiran yang relevan dengan konteks masa kini maupun masa depan. ICAD 2018: Kisah dikuratori oleh Hafiz Rancajale dan Harry Purwanto. Dua anggota Forum Lenteng, yaitu Otty Widasari dan Andang Kelana juga turut berpameran. Otty memamerkan tiga karya lukisan cat minyak berjudul “YANG MELIHAT KEHADIRAN” (2018), sedangkan Andang menyajikan “20 YEARS OF NOTHING” (2018) yang merupakan hasil risetnya tentang Gamelanoink; kelompok musik punk jalanan yang terbentuk sejak 1998. Di malam pembukaan pada 18 Oktober 2018, Agus Nuramal (PM Toh) menampilkan karya performans mengenai penciptaan “Adam”. Selain karya performans, ia turut memamerkan “KISAH BENDA-BENDA PM TOH” (2018). Ada pula karya arsip dari The Jadugar (videografi) dan White Shoes and The Couples Company (musik). Melalui Kisah, Hafiz dan Harry menghadirkan berbagai karya seni lintas displin. Dua puluh lima sketsa dan drawing berjudul “Proyek Pasar Minggu” dari Milisifilem Collective untuk pertamakalinya juga dipamerkan di ICAD 2018: Kisah. Proyek ini telah berjalan sejak Juni 2018, para partisipan Milisifilem kelas Mawar dan Melati secara intensif menyelami Pasar Minggu dengan arang, tinta cina dan kertas A3. Para partisipan kemudian membuat “sertifikat” untuk “Proyek Pasar Minggu” ini di bidang yang lebih lebar bedasarkan karya-karya yang sudah terkumpul sebelumnya. Melalui kurasi, 20 gambar berukuran A3, 1 gambar berukuran A2, dan 4 gambar berukuran A0 terpilih untuk dipamerkan. Pameran ini masih akan berlangsung sampai 30 November 2018. Year Jakarta, Indonesia
2018
Indonesia Contemporary Art and Design (ICAD) 2018: Kisah