Pada tanggal 10-11 Oktober 2018, tiga partisipan 69 Performance Club – Otty Widasari, dan Pingkan Polla, dan Prashasti Wilujeng Putri – menemui Arief Yudhi, pendiri Bandung Performance Art Festival (BAPAF) dan Jatiwangi Art Factory (JaF), di markas Jatiwangi Art Factory. Dalam pertemuan itu, keempatnya membicarakan tentang kronologi skena seni performance di Bandung dan pembentukan Galeri Barak yang kemudian diikuti dengan berdirinya Bandung Performance Art Festival. Setelah itu, 69 Performance Club kemudian menemui Tisna Sanjaya, seorang perupa asal Bandung, untuk membicarakan sejarah “Jeprut” yang merupakan sebuah terminologi yang dipakai sejak tahun 1980-an dan istilahnya berkembang menjadi seni performans. Pertemuan dengan Tisna tersebut juga membincangkan tentang aktivitas berkarya Tisna yang berbasis grafis. Ketiganya juga menemui Yu Sing, arsitek rumah mikroba asal Bandung, untuk membicarakan keterlibatannya dalam program Bangsal Menggawe 2019 di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Selanjutnya, Otty dan kawan-kawan juga menemui Prof. Hariyadi, peneliti Geoteknologi dari LIPI Bandung, untuk membahas mitigasi bencana terkait dengan hasil wawancara tentang fenomena gempa di Lombok Utara yang sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa anggota Forum lenteng bersama warga Kecamatan Pemenang. Hasil penelitian ini juga akan dijadikan bahan kuratorial program Bangsal Menggawe yang akan dilaksanakan di awal tahun 2019 mendatang. Year Jatiwangi & Bandung, West Java, Indonesia
2018
Wawancara 69 Performance Club Bersama Arief Yudhi, Yu Sing, Prof. Hariyadi dan Tisna Sanjaya di Jatiwangi dan Bandung
